Halaman

    Social Items

Cerita Dewasa Gairah Penuh Napsu

Tante Girang
Perkenalkan namaku, Leo, seorang karyawan perusahaan swasta. Aku ingin bercerita tentang bagaimana awalnya ku menikmati seks dengan gadis berjilbab. Ada beberapa gadis yang sempat dekat denganku. Dulu, ketika SMA ada gadis Majelis Ta’lim yang dekat denganku, aku memanggilnya Lina, tentunya dia berjilbab dan alim. Namun begitu dekat denganku, dia merasa nyaman, mungkin baru pertama kali suka terhadap lawan jenis. Hari demi hari kami semakin dekat dan akhirnya kami pun berpacaran. Ada temannya yang tidak suka dengan hubungan kami yang semakin dekat, namun dia tetap dekat denganku dan tak menghiraukan apa kata temannya. Sedikit saja tentang dirinya, dia memiliki postur 165cm, beratnya aku tidak tahu, tapi waktu dia berada di atasku tidak terlalu berat juga (hehehe...), dengan pantat yang cukup menantang dan selalu buat ku tegang, ukuran payudaranya 36B (besar gak tuh?yang jelas waktu aku meremasnya, telapak tanganku hampir tidak muat). Ketika sekolah dia selalu menggunakan jilbab, walaupun tidak lebar juga sih, tapi dari dia berpakaian saja membuatku ingin bersikap ramah (rajin menjamah).

Seusai pulang sekolah aku biasa mengantarkan dia. Dia ku bonceng di belakangku dan tangannya memegang erat pinggangku. Dan,,astaga yang tak pernah terpikirkan olehku, dia memelukku erat seakan tak ingin terjatuh dan otomatis payudara 36B di balik jilbabnya itu menempel banget di punggungku. Aku yang sedikit kaget dikejutkan oleh suaranya,
”kenapa yo?ko ga jalan?apa Lina harus duduk mundur lagi nih?”, kata dia.
Ya ampun, gadis alim berjilbab yang ku kenal adalah anggota dari Majelis Ta’lim sekolahku itu ternyata dengan sengaja menempelkan dadanya pada punggungku.
”eh,..iya Leo antar kamu pulang.gitu aja deh duduknya”, kataku sambil nyengir, ”nakal Leo..”
dan akhirnya aku pun mengantarkannya sampai rumahnya. Aku langsung memarkirkan kendaraanku di halaman rumahnya dan segara masuk ke dalam rumahnya yang ternyata dalam keadaan sepi.
”orang tua kamu kemana lin?”,kataku
”lagi pergi kerumah nenek,tadi mama telpon waktu aku masih disekolah”,kata lina padaku,
”owhh..bebas dong kita..”,kataku lagi,
”emang kenapa?”,dia bertanya padaku,
”ya gapapa,Cuma kan kita berdua aja sayang sekarang.”, aku menambahkan...
”Leo mau minum apa?”,dia bertanya padaku,
”apa aja deh,yang penting itu buatan kamu..susu juga boleh,,hehehe”,sambil sedikit tersenyum nakal,
”susu lina?”. aku melotot waktu Lina berkata seperti itu.
Dia pun mendekati aku, ”emang Leo ga mau susu Lina ya?”.
Lina pacarku, seorang gadis SMA yang masih menggunakan seragamnya lengkap dengan jilbabnya segera rebah di sampingku.
”Leo, Lina sayang Leo”,dengan mata sayu dia mengatakan itu,
”Leo juga sayang Lina”.
Seketika itu juga aku beranikan diri mencium bibirnya,
”ccuuuuuppp,,,mmmmmmmmm....”,
Lina tidak membalas ciumanku, justru dia bergerak mundur,
”Lina belum pernah ciuman yo.Leo mau ajari Lina?”.
satu hal lagi yang membuatku semakin nafsu terhadap gadis berjilbab didepanku ini, dia masih polos sekali. Dan akhirnya ku ajari dia berciuman, dwngan masih menggunakan seragam sekolah dan jilbabnya kami berciuman. awalnya dia suka mengigit lidahku. Namun akhirnya dia makin berani menyedot bibirku dalam-dalam, serta memainkan lidahnya di dalam rongga mulutku. Hingga akhirnya kamipun melakukan French Kiss yang begitu bernafsu. Aku baru menyadari pacarku ini sangat bernafsu sekali saat dia mencium bibirku, melumatnya, menyedotnya juga. Dan tiap hari setiap ada kesempatan kami selalu berciuman, dan dia pun semakin berani menciumku..
”mmmmmm,,,,ssshshhhhhh,,,Leooo,,mmmmmmm” desahnya saat kami berciuman dan sungguh bikin aku nafsu.
Sore itu dirumahnya di ruang tamu rumahnya kami berciuman dengan penuh birahi. Sore itu dia yang menggunakan jilbab pink, kaos panjang ketat serta celana panjang katun ada dalam dekapanku menikmati ciumanku.
”mmmmm,,,cccruuuuuppppp....sssshhhhhh,,...aaahhhhhh...Lleooooo....”, dia mendesah ketika mulutku turun ke lehernya dan menyingkapkan jilbabnya serta mencium lehernya dengan penuh nafsu. Dia melingkarkan kedua tangannya ke belakang leherku dan menekannya ke lehernya yang sedang kunikmati.
”ccccccuuuuuuuuuppppppppppp.....mmmmmmmmmmhhhhhhh”, ku tinggalkan bekas cupang di lehernya hingga merah,
”aaaaaakkkkkkkhhhhhhhhh...ssssssfffffffffffffhhhhhh Leeeeoooooooo....”..
dia makin bernafsu ketika ku cium di bagian depan lehernya.
”mmmmmmhhhh,,Leo maaaauuu ngaaa...paiiinn?”,
dia sedikit sadar ketika telapak tanganku sudah berada di depan dadanya dan agak sedikit menekan dadanya.
”aaaakkkkkhhhhhh........Leeeeeeoooooo”,dia mendesah ketika kutekan dan kuremas lembut dadanya.
”sakit yank?”, dia menggelengkan kepalanya.
Dalam hatiku bersorak gembira, tanda lampu hijau sudah kudapatkan darinya. Aku semakin berani meremas dadanya. Itu semua kulakukan dengan masih berpakaian lengkap. Dan aku menikmati dadanya dari balik jilbabnya yang terjatuh ketika kucium lagi bibirnya. Dia semakin menikmati remasanku itu, terbukti dari tangannya yang berada di atas tanganku yang meremas tanganku, seolah dia tidak ingin hal itu berhenti. Dan sore itu pun kami melaluinya dengan ciuman juga remasan, tidak lupa ku tinggalkan bekas merah di leher di balik jilbab pinknya, yang menandakan gadis berjilbab ini sudah ku jamah.
”krrrrrriiiiiiiiiiiiiiinnnnnnngggggggggg...........”
wah, ada telpon tuh...next time lagi ya..Leo sayang,,lagi apa?ke rumah Lina dunk….”
Itulah sms yang kuterima dari Lina, pacarku yang cantik berjilbab alim itu…
Dan sore itupun aku lasngsung ke rumah Lina. Dan sesampainya di rumahnya,ku ketuk pintunya dan Linapun membukakannya untukku dan betapa terkejutnya diriku melihat pacarku ini yang sungguh cantik. Dia memakai jilbab pink kesukaannya, celana bahan warna putih yang membuat kakinya terlihat dari balik celananya itu karena sinar matahari sore itu, juga kaos lengan panjang yang menurutku cukup ketat sehingga membuat dadanya yang 36B itu terlihat tercetak jelas dari balik kaosnya yang sedikit tertutup oleh jilbabnya.
“kamu cantik banget sayang….”
“kan kamu mau datang saying, jadi Lina mau tampil cantik di depan kamu..”
“makasih sayang…”
Dan kami pun masuk langsung ke ruang kluarganya dimana biasanya keluarganya kumpul. Di situ aku baru tau dia memilik kakak perempuan juga yang tak kalah cantik dengannya,dan pastinya berjilbab juga. Karena Lina ini hidup di lingkungan yang taat agama, terbukti di sekolahnya dia adalah anggota dari Majelis Ta’lim dimana aku dan dia bersekolah.
Sore itu adalah malam minggu dan aku pun tak mau melewatkannya begitu saja. Aku ingin berdua dengan kekasihku yang cantik ini dibalut jilbab pink kesukaannya.
“papa mama kemana saying.?”
“Lagi pergi ke luar kota sayang ma mba Leni juga. Ga tau ada urusan apa.”
“owhh…”
Akhirnya dari sore itu kami melewatkan dengan jalan-jalan memutari kota, sempat nongkrong sebentar di alun-alun kota dan aku juga mengajaknya nonton di bioskop di kotaku. Dan dalam kami nonton film mataku tak pernah lepas dari dadanya yang montok di balik jilbabnya itu. Dan saat film berjalan aku memeluknya dan dia merebahkan kepalanya di bahuku dan serta merta tercium wangi rambutnya yang baru dikeramas. Dan ketika ia mangangkat wajahnya segera kucium bibirnya yang lembut itu.
“mmmmhhhhhhh…”
Dia menyambut ciumanku itu dengan penuh nafsu. Kami beradu lidah dan juga bibir kami basah.
‘mmmmmhhhhh…sssshshhhhhhhh”
Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. Dan tanganku pun tak mau tinggal diam.karena ku merangkul dirinya dengan leluasa tanganku dapat meraih dada sebelah kanannya. Ku usap lembut dadanya itu, sehingga Lina pun mendesah. Aku angkat jilbabnya sedikit agar tak ketahuan orang juga. Untungnya yang menonton saat itu hanya sedikit, jadi aku lebih leluasa menjamah dadanya yang indah itu.
‘mmmmhhhh…aaahahhhhhhh sayyyyaaaaaannngggggg……ennnaaaaaaakkkkkk”
Tanganku berusaha masukke dalam kaosnya karena ku ketahui ternyata kaosnya itu berleher rendah. Kuusap dada atasnya itu. Pelan-pelan ku masukkan tanganku ke dalam kaosnya. Dia agak bergerak sedikit demi membuatku leluasa menjamah dadanya. Dan segera keremas lembut dadanya itu dari balik branya.
“aaahhhhhhhhhhhhhhhhh….sssssssssshhhhhhhhhhhh” desahya perlahan.
Lalu tiba-tiba dia berdiri dan bukannya marah, dia menarik tanganku,,
“kita pulang aja..”
Dan tanpa berkata lagi kuikuti dia..
Dan sepanjang perjalanan dia terus menempelkan dadanya ke punggungku sehingga tarasa empuk sekali. Dia pun memelukku erat. Dan situasi itu ku manfaatkan. Tangannya kutarik dan kuletakkan dia atas celanaku. Dan betapa kagetnya dia sehingga tanpa sadar dia meremas kontolku yang sudah cukup tagang itu.
“aakkkkkhhhhh….Leo nakal ya.”
Dia sekarang meremas dengan lembut. “punya Leo gede ya”
Dan akhirnya kami pun sampai dirumahnya. Segera pintu gerbang dikunci dan kami masuk rumahnya dan kami kunci. Dia segara mendekapku dan menciumku penuh dengan nafsu. Bibirnya melumat habis bibirku. Tapi untungnya tidak dimakannya,,hehehe. Angannya merangkul kepalaku dan menekannya seakan tak mau terlepas. Akupun tak mau tinggal diam, ku balas ciumannya itu dengan penuh nafsu juga dan lidah kami pun saling bertaut.
“mmmmhhhh scccccuuuuppppp …..ccruupppppp sssshhhhhhh aaaahhhhhh”
Desahnya yang semakin membuatku nafsu. Dan tanganku mulai membelai kepalanya yang masih tertutup jilbab itu dan turun hingga ke lehernya dengan mengangkat jilbabnya sedikit dan peerlahan masuk kedalam kaosnya dan membelai lembut dadanya. Ku remas lembut dadanya itu dan dia makin mendesah merasakan nikmat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
“aaahhhhhh Leooooo…enneaaaaaaakkkk….”
“Leo,,,male mini Lina pengen merasakan nikmatnya seks. Lina cuma tahu dari teman Lina yang pernah ngesex, katanya nikmat banget. Lina pengen Leo..”
“Lho, emang Lina selama ini gimana?”
“ga gimana-gimana, Cuma Lina tahan aja kalo lagi pengan banget. Waktu Leo remas dada Lina itu, begitu Leo pulang pas Lina ganti baju, celana dalem Lina basah sayang..”
“kalo sekarang..??” sambil tanganku meremas memeknya dari luar celananya..
“aaakkhhhhhhhhh…Leo nakal. Leo lihat sendiri aja..”
Senyumnya begitu mengisyaratkan bahwa pacarku yang alim ini sudah mengijinkan diriku untuk menikmati tubuhnya. Dan matanya betul-betul penuh dengan nafsu.
“Leo ko bengong?’
“gapapa ko Lin…”
“Leo…”
“knapa Lina sayang…”
“Lina pengan tau kemaluan cowo,,punya Leo”
Kaget sekali waktu ku dengar dia berkata begitu.
“ayo dunk Leo sayang…”
Seorang gadis berjilbab di depanku yang tak lain pacarku sendiri, yang ku kenal sangat alim saat ini sedang bernafsu didepanku dan ingin sekali tahu kontolku.
“hmm,,Lina buka sendiri ya…”
:oke deh..”
Dia begitu senang ketika kuijinkan melihat kontolku. Segera dia berjongkok di depanku dan tanganny membuka celanaku.
“ikkhhhhh….”
“kenapa Lin?”
“nongol di atas cd tititnya…”
Dia begitu polos sehingga dia menyebutnya dengan titit. Dia makin mebuka celanaku dan akhirnya menyisakan celana dalamku saja. Dia mengusap kontolku dari luar celana dalamku.
“Leo,,tititnya gede banget”
Padahal ga gede-gede banget sih, panjangnya Cuma 15cm dan diameternya cuma 4cm aja. Tapi mungkin baru pertama kali dia melihat kontol itu seperti apa, dia bilang besar.
“aaakkkkkkhhhhh…..” aku begitu menikmati sentuhannya..
Dia pun akhirnya membuka celana dalamku. Dan dia melirikku ke arahku dan tersenyum nakal di depan kontolku.
“titit Leo item, beurat,,,hehehehe.
“pegang dong sayang..”
Dia pun memegang kontolku dengan tangan mungilnya. Dan sungguh pemandangan yang indah. Pacarku yang alim berjilbab ini sekarang sedang menggenggam kontolku dengan masih berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Da mulai mengaocok-ngocok kontolku.
“Leo..titit Leo tambah gede” dengan tetap mengocoknya.
“itu namanya kontol Lina sayang…coba bilang”
“hmmm..Lina mau emut kontol Leo boleh?’
“boleh sayang….”
Dia mulai mengecup kontolku dengan lembut dan menjilat ujung kontolku.
“mmmmmmhhhh,,,ssssllluuururrrrrrrppppppp…aaaaahhhhhh”
“asin Leo,,hehehehe…….”
“enak banget Lina syang…”
Dan akhirnya dia mulai belajar mengoral kontolku. Dengan penuh nafsu dia terus menjilat, mengulum, mengocok kontolku seakan dia mendapat mainan baru. Dan maki hari dia makin mahir memainkan kontolku. Dan tak tahu kenapa dia suka sekali mengoral kontolku. Dia pernah berkata padaku dia ga bias tidur kalo sahari saja tidak mengoral kontolku. Dia pun suka sekali meminum pejuku yang dia sendiri keluarkan menggunakan mulutnya. Kami pun pernah melakukannya di toilet sekolah. Saat itu dia sms mengatakan dia horny dan ingin mgoral kontolku dan mngajakku ke toilet.akupun segera mnyusulnya ketika dia sudah duluan ke toilet.
Dan di dalam toilet itu dia segera membuka celanakku dan dengan penuh nafsu dia menjilat, mengulum, mngocok kontolku hingga akhirnya akupun klimaks dimulutnya. Itu semua dilakukan tanpa melepaskan jilbabnya itu dan hebatnya lagi, cairan spermaku tak pernah mengotori jilbabnya itu karena selalu ditelannya habis…
“aaakakkkkkkhhhhhhh,,,ccrooootttt,,,,ccrrrtoooooooootttttt”
Pejuku akhirnya keluar di dalam mulutnya…….agi nih....
Aku dan Lina makin mesra. Hampir tiap hari dia minta jatah jus peju padaku. Dan seringnya di sekolah dia selalu merajuk padaku agar mau diemut olehnya. Pernah pada suatu hari dia sangat bernafsu sekali menyedot kontolku hingga aku mau tak mau keluar sampe 2x olehnya, dia bilang kalo kontolku enak sekali dan kalo satu hari saja dia tidak minum peju dari kontolku, dia sangat pusing.
Malam minggu itu aku dirumahnya namun seluruh keluarganya ada semua dirumah. Kami berdua duduk di taman belakang rumahnya dan malam itu dia memakai rok panjang dan kaos putih panjang sehingga bra hitamnya sedikit menerawang dan aku sempat memperhatikannya.
“Leo suka tete Lina ya.?”
Dia sadar ketika kuperhatikan dadanya.
“suka banget sayang, apalagi tete kamu gede gitu, enak banget buat diemutin”
Walaupun tertutup dengan jilbab pink kesukaannya, namun tetap saja dadanya begitu menonjol di balik jilbabnya itu. Di taman itu kurangkul dirinya dan tangan kananku ada disamping tubuhnya. Perlahan kususupkan tangan kananku ke balik jilbabnya itu dan sedikit kuremas.
“Leo,,nanti ketahuan sama mama.”
“kan mereka di dalam..”
“mmmmhhh…sssshhhhhhhhh,,kerasan dikit Leo”
“enaaaaakkkkkk……aaahhhhhh”
Dia mulai mendesah tanda dia mulai terangsang..
“Linaaaaa……” suara mamanya memanggil Lina. Kami terkejut dan segera kami membenahi diri.
‘ganggu aja ni nyokapnya’ umpatku dalam hati..
“mama sama papa pergi dulu. Kamu kalo mau pergi jangan lupa pintunya dikunci, mba Desi bawa kunci ko tadi. Leo, jagain anak tante ya”
“iya tante.”
Setelah orang tuanya pergi, Lina segara mengunci pintunya.
“Leo sayang, sekarang kita bebas. Katanya tadi mau nenen ya.”
“hmm,,Leo sayang, Lina kangen ma kontol Leo nih…”
“ia sayang…ukkkhhhhh.” Dia berkata sambil meraba selangkanganku yang tentunya si kontol uda ngaceng.
“Leo uda ngaceng ya?”, “kangen ma mulut Lina ya?” dia tersenyum nakal sambil membuka resleting celanaku.
“hmmm,,,,shhhh…Leo. Lina jadi pengen nih…” sambil mengocok-ngocok lembut kontolku di genggamannya.
“aaahhhhhh….Leo kontolnya gede banget sih…Lina jadi pengen coba masukin ke punya Lina nih.”
Kaget aku mendengar hal itu, namun senang juga. Karena selama ini aku memang ingin sekali ngentot dengan pacarku ini, tapi selalu ku tahan karena kuingin dia sendiri yang memintanya. Dan akhirnya saat ini dia memintanya padaku.
“Lina mau kontol Leo masuk ke memek Lina?”
“iya sayang,,Lina mau ngerasain kontol Leo di memek Lina. Di mulut Lina aja enak, apalagi di mulut memek Lina.” Sambil tetap mengocok kontolku Lina berbicara seperti itu.
Dan ini kesempatan bagiku untuk menikmati seorang akhwat, anggota Majelis Ta’lim di sekolahku yang dalam berpemanpilan selalu berjilbab rapih.
“mmmmmmhhhhh……aaaaauuummmmhhhh…sssssshhhhhhhh.eeeeellllmmmm”
Dia mulai menjilati kontolku dari mulai kepalanya hingga batangnya yang berurat itu..
“aaaahhhhhhhhh Linaaaaa…..nikmat banget sayang…..”
“mmmmmhhhhhhhhh……..”
Pemandangan yang sunggguh menggairahkan di depanku dimana pacarku yang alim berjilbab ini sedang mengulum kontolku dengan penuh nafsu. Kepalanya naik turun mangeluar masukkan kontolku ke dalam mulutnya, hingga menimbulkan suara berdecak-decak.
“cccckkkkkk…clllloookkk….cclllluuuupppp…sssslluuuurrrrrpprpppp…aaaahhhhhh”
“Leooo,,,,sssslsuuuuurrrrrrrrrrrrpppppppp…eeeeellllllllllllllmmmmmmm…enak..”
Dia yang madih berpakaian lengkap itu segara ku tarik ke atas dan langsung berhadapan denganku dan langsung ku lumat habis bibirnya..
“mmmmmmhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………………”
“aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…….Leoooooooommmmmmmmmmm…”
Kami saling lumat dan lidahku bertaut dengan lidahnya hingga kami melakukan yang kata orang,French Kiss yang begitu hot dan penuh nafsu. Tanganku tak tinggal diam, ku usap lembut dadanya yang sudah mengeras tanda Lina sudah tarangsang berat.
“mmmmhhhhhhh…..” desahnya tertahan oleh mulutku.
Ku angkat kaosnya dari bagian bawah dan kususupkan tanganku ke dalam kaosnya menuju bra hitamnya. Ku angkat bra hitam itu ke atas hingga akhirnya tanganku langsung bersentuhan dengan dadanya yang kenyal itu dan ternyata putting susunya pun sudah menegang. Langsung kuremas lembut dadanya itu dan memainkan putting susunya. Awalnya ku remas dada kirinya sambil memilin putting susunya dengan jari ibu dan telunjukku. Dia mendesah makin tak karuan, nafasnya kini menjadi berat karena rangsangan yang pacarku terima dariku.
“leeoooo…berenti.”
Aku kaget takut dia marah atau bahkan teriak. Namun dugaanku salah, dia mengangkat kaosnya dan melepasnya tanpa melepas jilbabnya.
“Lina selalu berjilbab dan Lina ga mau lepas jilbab Lina ya Leo.kan Leo selalu liat Lina pake jilbab.”
Aku yang mendengar hal itu makin terangsang karena di depanku kini,Lina gadis SMA yang selalu memakai jilbab dalam kesehariannya, mau bertelanjang dada di hadapanku. Dan dia pun melepas bra hitamnya.
“Leo jangan diliatin, Lina malu..hmmmmm,,katanya mau nenen…??!!!”
Segera ku peluk tubuhnya erat-erat seakan ku tak mau melepasnya dan kulumat lagi bibir mungilnya itu. Tanganku kini leluasa menjamah dadanya yang tanpa penghalang lagi. Ku remas dadanya kirinya dan putingnya ku pilin mesra.
“aaaaahhhhhhhhhhhhhhhh Leeeeoooooooo…………”
Ciumanku turun ke lehernya dan ku tinggalkan bekas merah yang cukup lebar disitu. Dan ku makin turun ke dadanya. Kujilati dada atasnya sementara tangan kananku tak berhenti meremas dada kirinya. Dia makin mendesah tak karuan dan kedua tangannya menekan kepalaku hingga terbenam di kedua dadanya yang putih mulus itu. Tak kusangka malam minggu ini ku dapat sesuatu yang sangat mengasyikkan. Ciumanku kini menuju dada kanannya, pertama-tama kujilati bagian luar dadanya melingkar dan ku tinggalkan bekas merah juga disitu. Lina makin mendesah hebat ketika putting susunya kusenggol dengan lidahku.
“aaaaaaaakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………….”
“Leeeeeeeeeeeeooooooooooooooooo eeennnnaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk……….”
Dan aku pun tak tinggal diam, segera ku emut kuat-kuat putingnya itu dan dia semakin menjerit merasakan nikmat yang tak pernah dia rasa sebelumnya. Dan akupun melanjutkan aksiku. Dari dada kanannya mulutku berpindah dan begitu seterusnya hingga ciumanku turun ke perutnya sedikit menggelitik hingga dia merasa geli. Tanganku mengelus-elus pahanya dari luar rok panjangnya itu dan sedikit demi sedikt kusingkapkan roknya ke atas dan kuraba betisnya yang mulus itu dari ujung kakinya. Dan tanganku makin ke atas hingga pahanya yang mulus itu dapat kurasakan dengan tanganku. Roknya sudah tersingkap hingga ke perutnya dan menampakkan pahanya yang mulus itu serta celana dalam krem yang tampaknya sudah lembab juga.
“mmmmmmmmmmmmhhhhhhh……ssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh Leeeeeeeeeeeoooooooooooo……………..”
Desahnya saat ku sentuh lembut memeknya dari luar celana dalamnya yang sudah lembab itu. Aku mencium bau khas dari cairan cinta yang selalu kluar dari memek. Dan akupun menciumnya.
“aaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………….”
“ccuuuuppppp cccuupppppppp mmmuaaccccccchhhhhhhhh……..”
“aaaaaaakkkhhhh aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhh Leeeeeeeeooooooooo Lina mau pipiiiiiisssss niiiiiihhhhhhhhh…..aaaaaaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhh…..”
Itulah orgasme pertama Lina. Celana dalamnya kini basah oleh cairan orgasmenya sendiri yang pertama kalinya ia rasakan.
“Leo,,,tadi enak banget..basah y memek Lina.?”
“iya Lin, celana dalam kamu juga jadi basah banget nih. Leo buka ya”
Dia mengangkat pantatnya dan waaahhhhh jembutnya tercukur rapi.
“Leo kenapa?suka memek Lina ya?bulunya Lina cukur rutin ko, jadi ga lebat.”
“memek kamu indah banget say…hmmmmmmm…………….”
Aku pun berdiri melihat pacarku ini. Sungguh indah sekali apa yang aku lihat ini, seorang gadis berjilbab kini hanya jilbabnya yang masih rapi. Sementara dadanya sudah terbuka dan kemaluannya pun sudah disajikan untukku yang pacarnya ini. Akupun tersenyum melihat wajah cantik pacarku ini. Dia ikut berdiri dan sedikit terpaku didepanku.
“ikkkkhhhh….Leo jahat. Masa Lina udah telanjang, Leo belum sih…?”
Dia pun melucuti bajuku dan kini aku telanjang di hadapannya dengan kontolku yang menggantung. Dia pun segera membuka roknya dan akhirnya hanya jilbabnyalah satu-satunya yang tersisa di tubuhnya. Dia memelukku dan mencium bibirku lagi serta melumatnya dengan penuh nafsu. Tanganku mulai menjelajahi dadanya dan meremasnya juga dengan penuh gairah. Dia makin mendesah merasakan nafsunya sudah mulai naik lagi. Dan aku merebahkan dia di sofa ruang keluarganya dan kujamah tubuhnya tak henti-henti. Dia makin menggeliat dan mendesah-desah tak karuan saat tanganku mulai menyentuh memeknya dan mengelusnya. Dia makin meranggangkan kakinya saat kucoba mencari itilnya.
“aaaakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh………..”
Dia menyentakkan tubuhnya saat kutemukan itilnya dan kuelus-elus lembut. Aku memainkan itilnya dengan jariku dan Lina pun mendesah makin keras. Untungnya rumahnya agak besar, jadi kalaupun dia menjerit agak keras tetangga tak akan mendengarnya karena tembok rumahnya cukup tinggi.
“aaaakkkkkhhhhh,,,,aaakkkkkhhhhh Leoooooooo aaaakkkkhhhhh…..”
Ku lumat puting susunya dan tanganku tak henti-hentinya memainkan memeknya hingga kini memeknya makin basah dan becek. Dia terus mendesah-desah merasakan nikmat yang begitu nikmatnya bagi dirinya yang mungkin baru pertama kalinya dia rasakan itu.
“Leeeeeooooooooo….aaaakhhhhh aaaakkkhhhhhh akkkkhhhhhh…..”
Kini mulutku ada di depan memeknya dan lidahku mulai menjilat-jilat memeknya itu juga memainkannya di bibir memeknya. Dia menjerit-jerit penuh gairah hingga membuatku makin bernafsu. Aku terus menjilati memeknya itu dan jariku mngusap-usao itilnya yang makin tegang itu.
“ssslllllluuuuuuuurrrrrrrrrppppppppp aaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhhh…..”
“Leeeeeeooooooooooooooooo aaaaaaaaaakkkhhh aaakkhhhhh aaakkkhhhh….”
Dia makin tak karuan desahnya dan ….
“Leooooooooooooooooooooooooooooooooo aaaaaaaaaakkkkkkkkh Lina ga tahan…”
Dia makin mendekati puncaknya dan akupun makin bernafsu memainkan lidahku di memeknya ini. Hingga satu saat,,,
“Leeeeeeooooooooooooo Linaaaaaaaaaaaa kllluuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr.."
Terasa olehku cairan asin gurih kluar dari memeknya yang legit itu. Cukup banyak juga..
“aaakkkhhhhh akkkkhhhhh cccrrruuuuuuuttttttt ccrrruuuutttt aaahhhhhhh…”
Dia begitu menikmati orgasmenya yang kedua hingga bibirku basah terkena cairan cintanya.
“aaaakkkkhhh Leooooooo,….ennaaaaakkkkkk banggeeeeeeetttt sayang…..”
“Lina suka ya.?”
“suka banget Leo,,enak banget neh…akkkhhhh Leoooooo…mmmuuaaacccchhhhhh…”
“makasih ya Leo sayang….”
“sama-sama Lina….
Seketika saja dia langsung mendorongku jatuh di sofa dan segera mengulumm kontolku yang masih lemas itu dan tak ayal kontolku jadi tegang..
“akkkkhhhhhh…..”
‘Linnnaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,,pintunya ko dikunci?” itu teriak kakaknya, Desi.
Kami langsung membenahi diri dan aku pun pura-pura ke kamar kecil.
‘siaaaallll banget dah tu kakaknya,,,,terpaksa tunggu kesempatan lain dah…

Tidak ada komentar